top of page

Oretan-Guru Musik III. Manfaat Musik

  • Agung Siregar
  • Jul 12, 2018
  • 5 min read

Sebagai guru musik tentu aku harus tahu manfaat dari bidang ilmu yang aku ajarkan kepada siswa-siswaku. Mengajar haruslah menjadi sebuah tindakan yang penuh kesadaran, sebuah proses yang berjalan dalam terang-benderang. Ibarat memberikan api lilin kepada lilin-lilin yang lainnya, itulah kira-kira salah satu filosifi mengajar, dan terang membuka ‘kesadaran’. Sudah banyak sumber baik buku secara konvensional maupun e-book ( internet ) membeberkan banyak sekali manfaat dari musik. Akan aku tulis lagi, mungkin di daerah mu kesulitan mengakses buku-buku atau tulisan-tulisan tentang musik.

  1. Melatih kesabaran ; Dalam melatih diri dan orang lain dalam bermusik butuh proses yang panjang, selalu tidak instan. Untuk itu dibutuhkan kesabaran yang panjang pula. Seorang guru yang baik harus mampu memotivasi siswanya dalam proses panjang tersebut yang terkadang membosankan. Seperti seorang pendaki gunung sejati dalam prosesnya hanya akan melihat masalah yang harus dilewati, tetapi ketika gunung telah ditaklukan akan terhampar sebuah pemandangan yang indah. Ada hadiah yang indah dibalik kesabaran.

  2. Melatih fokus dan konsentrasi ; Olah raga otak yang paling efektif adalah dengan bermain musik. Membaca simbol musik, menggerakkan anggota tubuh dengan sadar melalui pattern tertentu, melakukan teknik musik tertentu dan lain-lainnya akan melatih kesadaran berfikir dan melatih respon tubuh dengan cepat.

  3. Melatih keseimbangan ; Semua anak dilahirkan berbeda-beda dan hampir sebagian besar memiliki ketidak seimbangan baik keseimbangan tubuh, logika maupun emosi. Untuk itu musik sangat berperan besar dalam melatih anak-anak dalam menemukan keseimbangannya. Ada banyak metode musik yang telah dikembangkan dalam melatih keseimbangan tubuh, logika maupun emosi. Melatih otak kanan dan otak kiri dipercayai juga mampu menstimulus keseimbangan logika dan emosi serta penguasaan terhadap control tubuh, banyak pattern musik yang beriskan pelatihan-pelatihan terhadap keseimbangan otak kiri dan otak kanan.

  4. Melatih kerjasama team ; Anak-anak perlu dilatih kerjasama team dalam musik seperti melakukan aktivitas musik secara bersama-sama ( band, ensamble, koor, orkestra, group angklung, group gamelan, group perkusi, duet, trio..dsb). Melalui bermain bersama-sama anak-anak akan belajar tanggungjawab, saling mendengar, toleransi, organisasi, kejujuran dan senasib sepenanggungan.

  5. Melatih awareness ; Dalam hidup manusia sangat dibutuhkan kesadaran. Sebuah kesadaran dapat terjadi apabila memiliki sensifitas yang tinggi. Musik melatih banyak indrawi kita yang dalam prosesnya mampu menambah sensitifitas fisik maupun emosi termasuk simpati dan empati didalamnya.

  6. Melatih sistematika ; Belajar musik berarti belajar tentang sebuah sistem. Penemuan jarak nada oleh para filsuf Yunani dipercaya melalui oleh sistematika alam semesta jarak antar planet. Juga berkaitan dengan fisikan dan matematika yang sangat sarat dengan sistematika. Ada sebuah sistem dalam musik, baik sistem keteraturan ( Harmony ) maupun sistem ‘ketidak-teraturan’ ( an-Harmoni ), Tonal-Atonal.

  7. Membantu mengembangkan otak ; Musik diniscaya mampu memberikan terapi pada pikiran. Itu sebabnya banyak orang yang stress setelah mendengar musik mampu kembali segar. Banyak penelitian mengenai dampak musik terhadap perkembangan otak. Ahli-ahli neorogical banyak menyarankan pasien untuk mendengarkan musik/bunyi tertentu untuk dapat membantu mengembangkan otak pasien tersebut.

  8. Melatih menghitung ; Musik adalah matematika yang menyenangkan ( fun math ). Sangat baik diberikan ke anak-anak setelah mereka lahir didunia ini untuk belajar menghitung melalui merasakan ritme. Ritme adalah belajar hitungan dasar yang juga dilakukan dengan merasakan hitungan tersebut. Tidak hanya dipikirkan dengan logika tetapi juga harus dipelajari dengan merasakan dengan hati. Apabila mampu diterapkan pada anak-anak usia 2 tahun- 8 tahun dipercaya akan membangun pola matematika yang kuat.

  9. Melatih berfikir multidimensi ; mampu berfikir multidimensi adalah salah satu dari bentuk kecerdasan yang sublime. Musik mampu mengantarkan anak-anak berproses untuk dapat memiliki kecerdasan tersebut. Dengan berlatih memimpin sebuah group paduan suara untuk 17 Agustus atau upacara bendera lainnya, memimpin sebuah group ansamble dll. Kemampuan ini sangat dibutuhkan bagi para pemimpin-pemimpin perusahaan besar maupun di pemerintahan.

  10. Melatih kreativitas ; Dimasa yang akan datang orang yang dikatakan berhasil adalah mereka yang memiliki kreativitas. Orang yang memiliki kreativitas mampu untuk mencari solusi terhadap segala permasalahan yang mereka hadapi. Belajar musik mampu menstimulus kreativitas melalui metode belajar musik yang ‘merdeka’-bukan konvensional.

  11. Melatih disiplin ; Banyak guru-guru musik mengatakan kepada siswanya bahwa untuk berlatih sebuah karya musik itu butuh pembiasaan, sebuah pembiasaan yang akan menjadi sebuah kebiasaan . Untuk menjadi kebiasaan itu bisa desebut dengan disiplin. Disiplin bak seorang pemain karate yang harus berlatih jurus-jurus setiap hari. Disiplin ini akan secara tidak sadar menggantarkan kita untuk disiplin terhadap hal-hal yang lainnya.

  12. Membantu menemukan citra-diri ; Walau tidak selalu musik mampu membantu kita menemukan citra-diri kita tetapi musik mampu menjadi salah satu jembatan untuk kita menyeberanginya. Kunci utama menemukan citra-diri adalah kesadaran dan keberanian. Kesadaran untuk melihat betapa lemahnya diri kita dan keberanian untuk melangkah maju. Dibutuhkan guru musik yang mampu mengantarkan anak-anak untuk menemukan kelemahan-kelemahan mereka dan membantu mereka keluar dari situ. Dengan melibatkan anak-anak dalam proyek-proyek musik yang melibatkan banyak orang maupun menstimulus keberanian dengan bernyanyi solo. Singkatnya menumbuhkan kebanggaan pada diri anak-anak dan menyadarkan mereka begitu berharganya mereka.

  13. Melatih stamina otak ; Tidak hanya kekuatan fisik dan emosi yang harus dilatih tetapi juga kekuatan berfikir. Berfikir juga membutuhkan stamina. Otak adalah salah satu bagian dari manusia yang sangat berharga sekali, otak mewakili segala akal dan logika kita. Musik mampu melatih stamina otak kita untuk berfikir dengan hebatnya. Ibarat sebuah Komputer yang hebat yang harus didukung oleh listrik dan perangkat-perangkat lainnya. Dengan latihan membaca simbol-simbol musikal setiap hari diniscaya mampu melatih stamina otak anda.

Masih banyak lagi manfaat-manfaat dari belajar musik kalau kita cermati lebih dalam lagi. Beberapa manfaat-manfaat diatas seharusnya mampu menjadi tujuan untuk apa kita mengajar musik. Sering sekali perencanaan pembelajaran tidak mengacu kepada manfaat maupun proses, lebih mengacu kepada hasil atau kopentensi yang telah ditentukan secara kurang tepat oleh kurikulum pemerintah atau sekolah, ; Siswa mampu menguasai notasi ; siswa mampu menyanyikan lagu perjuangan ; Siswa mampu bermain piano, dan lain-sebagainya. Sekali lagi mahir membaca notasi dan kemampuan skill musikal bukan menjadi tujuan utama dalam pendidikan musik. Notasi dan skill musikal hanya menjadi salah satu bagian saja dalam kendaraan untuk mempelajari musik. Karena itu sebenarnya dalam pendidikan musik proses menjadi lebih penting dari pada hasil, pendidikan yang merupakan sebuah proses produksi. Produk yang dihasilkan bisa beragam sesuai dengan keistimewaan masing-masing orang, karena merupakan ciptaanNya yang berbeda-beda.

Aku lebih setuju apabila nilai pelajaran musik bersifat komentar dibandingkan nilai berbentuk angka. Karena pendidikan musik mungkin juga seni lainnya hampir sama dengan pendidikan karakter, memaksimalkan diri manusia. Kurikulum, sekolah dan guru-guru saat ini sebagian besar masih memandang seni dari sisi estetika ( keindahan ). Mengajarkan siswa tentang keindahan, kehalusan budi, kerapian dan karya-karya seni haruslah tampak dengan kriteria tersebut. Apabila tidak indah, kasar, tidak rapi, jelek dan lain-lainnya maka nilai seni menjadi jelek. Pendidikan musik dan seni adalah seperti menggarap sebuah ladang ‘jiwa’, agar ladang itu menghasilkan sesuatu yang baik pada waktunya nanti haruslah ada proses perawatan yang baik dari petani. Butuh sebuah dedikasi untuk mengerjakan ini semua, bahwa memiliki niat saja belum cukup.

‘Niat tanpa dedikasi hanya nelahirkan kesementaraan, dan niat yang sebatas perkataan tidak berbeda dengan musibah’ – Erie Setiawan

 
 
 

Comments


WA.08121749578

©2018 by Agung Siregar. Proudly created with Wix.com

bottom of page